Jumat, 24 Mei 2013

Etika Asisten Kepercayaan


Gelar asisten terpercaya biasa diberikan kepada seorang sekretaris. Dimana sekretaris bekerja dengan segala kerahasiaan dokumen dan akun atasannya. Baik akun email dan rekening.
Seorang asisten haruslah memiliki pemahaman dan keahlian yang cukup baik mengenai bidang pekerjaannya, agar dapat menangani pekerjaannya dengan baik.
Asisten kepercayaan  biasanya diberi fasilitas khusus untuk menunjang pekerjaannya, misal komputer yang berisi data-data rahasia perusahaan. Terlepas dari segi pekerjaan, sekretaris juga terkadang diminta atasannya untuk mengurus urusan personal atasannya, misalnya membayar kartu kredit, membayar cicilan mobil, dan lain-lain. Oleh sebab itu, sering terjadi kesalahpahaman antara gelar asisten kepercayaan dan asisten pribadi.
Dengan segala fasilitas yang diberikan kepada seorang asisten, tentulah diperlukan etika yang baik sebagai seorang asisten. Berikut beberapa etika yang dimaksud :
a. Tidak menyalahgunakan informasi rahasia yang diketahui
Asisten kepercayaan dilarang menjual data klien atasannya kepada orang lain demi kepentingan sendiri. Asisten kepercayaan juga dilarang mengutil harta atasannya dengan alasan apapun (berkaitan dengan rekening pribadi atasannya).
b. Jangan menyalahgunakan jabatan dengan alasan apapun
Misal anda adalah seorang asisten kepercayaan seorang direktur, bukan berarti anda bisa memerintah staff administrasi untuk membuatkan kopi atau memintanya membawakan tas anda. Itu sangat tidak professional.
c. Dilarang meggunakan sumber daya perusahaan untuk urusan pribadi
Misalnya dalam urusan kartu kredit perusahaan, telepon, atau email.
d. Jangan menceritakan informasi rahasia kepada siapa-pun
Meskipun kepada seorang sahabat yang bekerja dalam satu perusahaan, anda dilarang membocorkan rahasia perusahaan kepada sahabat anda. Kecuali jika menyangkut teguran kepada sahabat anda. Itu pun anda harus memberitahukannya dengan bahasa yang baik, agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menjatuhkan nama atasan.
e. Tidak menjadi mata-mata rekan, untuk kepentingan pribadi atasan
f. Dilarang menerima suap
     
Beberapa etika yang harus dialankan seorang asisten kepercayaan, akan membuat hidupnya diliputi perasaan tidak enak, apalagi kepada orang terdekat. Namun itulah pekerjaannya. Dan seharusnya orang-orang terdekat dari asisten kepercayaan mengerti.
Loyalitas dan tanggung jawab asisten kepercayaan kepada atasannya memang sangat besar, namun tetaplah ada batasan menjadi seorang asisten kepercayaan.
Atasan dari asisten kepercayaan juga dituntut professional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sangat tidak etis jika seorang atasan meng-kambing hitam-kan bawahannya atas kesalahan yang secara pribadi Ia perbuat.
Demikian artikel ini saya buat, semoga bermanfaat. amin

Referensi : Northcutt, Stephen (2004). "IT Ethics Handbook" Christine Kloiber (Editor). Trusted Assistant. Penerbit Syngress Publishing Inc. : Rockland

Tidak ada komentar:

Posting Komentar